Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah jenis olahraga yang dilakukan. Beberapa jenis olahraga, seperti latihan ketahanan atau angkat beban, lebih fokus pada pembangunan massa otot, sementara olahraga kardio bisa membakar lebih banyak kalori dalam waktu singkat. Jika seseorang lebih banyak berolahraga dengan metode yang tidak terluka (cenderung kurang membakar kalori) dan tidak diimbangi dengan diet yang tepat, mereka mungkin tidak melihat penurunan berat badan yang diinginkan.
Stres dan kurang tidur juga dapat berdampak pada berat badan seseorang. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh mereka mengeluarkan hormon kortisol yang dapat meningkatkan nafsu makan dan mendorong seseorang untuk menginginkan makanan tinggi kalori. Begitu pula dengan kurang tidur; penelitian menunjukkan bahwa tidur yang tidak cukup dapat menganggu hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, meningkatkan risiko kenaikan berat badan.
Selain itu, ada juga faktor genetik yang memainkan peran dalam penambahan berat badan. Beberapa orang cenderung mendapatkan berat badan lebih mudah dibandingkan dengan yang lain, terlepas dari seberapa banyak mereka berolahraga. Genetika dapat mempengaruhi cara tubuh menyimpan lemak dan mengatur metabolisme. Jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan masalah berat badan, mungkin mereka akan mengalami kesulitan serupa meskipun berolahraga secara teratur.