Ketiga, catat perkembangan latihan Anda. Membuat jurnal latihan bisa sangat membantu dalam mengatur pola latihan Anda. Dengan mencatat setiap sesi, Anda akan lebih mudah melihat kemajuan Anda serta mengetahui kapan Anda mulai merasa lelah atau tidak nyaman. Ketika Anda merasa tidak ada peningkatan atau bahkan penurunan performa, itu bisa menjadi indikasi bahwa pola latihan Anda perlu diubah untuk menghindari overtraining.
Keempat, dengarkan sinyal dari tubuh Anda. Terkadang, tubuh memberikan sinyal yang jelas bahwa Anda perlu beristirahat. Misalnya, jika Anda merasa lelah yang berkepanjangan, nyeri otot yang terus menerus, atau sulit tidur, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda perlu menyesuaikan pola latihan Anda. Jangan abaikan panduan ini. Dengan memberikan perhatian penuh terhadap kondisi tubuh, Anda bisa menghindari risiko overtraining yang lebih serius.
Kelima, perhatikan asupan nutrisi dan hidrasi. Mengatur pola latihan tidak hanya berkaitan dengan fisik, tetapi juga dengan asupan nutrisi yang tepat. Pastikan Anda mendapatkan cukup karbohidrat, protein, dan lemak sehat untuk mendukung kembali energi yang hilang setelah latihan. Selain itu, hidrasi yang cukup sangat penting untuk menjaga performa olahraga dan mencegah kelelahan. Keduanya berkontribusi dalam proses pemulihan tubuh, sehingga bisa mengurangi risiko overtraining.