Di sisi lain, utang Bali Bintang Sejahtera ternyata juga mengalami peningkatan dari Rp59,08 miliar menjadi Rp83,89 miliar. Utang tersebut terbagi atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp67,49 miliar (naik dari Rp48,46 miliar) dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp16,40 miliar (naik dari Rp10,62 miliar).
Adapun ekuitas perseroan pada akhir tahun lalu turun menjadi Rp664,25 miliar dari sebelumnya Rp668,33 miliar pada akhir 2022. Sedangkan total aset BOLA naik menjadi Rp811,09 miliar dari sebelumnya Rp773,40 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa meski pendapatan klub mengalami peningkatan, namun beban operasional dan utang yang meningkat juga turut membawa dampak signifikan pada kondisi keuangan klub.