Dalam waktu yang relatif singkat, Wilmar berhasil mendirikan perkebunan kelapa sawit pertamanya di Sumatera Barat seluas 7.000 hektar melalui PT Agra Masang Perkasa (AMP). Sejak saat itu, mereka terus melakukan ekspansi, membangun kilang, serta mengakuisisi pabrik di berbagai wilayah Indonesia seperti Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Selatan.
Memasuki awal tahun 2000-an, Wilmar mulai memasarkan produk minyak goreng dengan merek sendiri, salah satunya adalah Sania. Pada tahun 2005, mereka melakukan akuisisi terhadap PT Cahaya Kalbar Tbk, sebuah perusahaan yang memproduksi lemak dan minyak khusus untuk industri makanan. Pada tahun 2006, Wilmar Trading Pte Ltd berganti nama menjadi Wilmar International Limited dan resmi terdaftar di Bursa Efek Singapura.
Hingga saat ini, Wilmar Group telah menjadi salah satu pemain dominan dalam industri kelapa sawit global. Sampai dengan 31 Desember 2020, total lahan yang mereka kelola mencapai 232.053 hektar, di mana 65 persen di antaranya berada di Indonesia. Lokasi perkebunan mereka tersebar di Sumatera, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah, sementara sisa lahan berada di Malaysia, Uganda, dan Afrika Barat.
Dalam laporan resminya, Wilmar menjelaskan bahwa di Indonesia, perkebunannya terletak di Sumatera, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah, sedangkan di Malaysia tersebar di wilayah Sabah dan Sarawak. Wilmar juga mengelola lebih dari 35.000 hektar lahan yang berada di bawah skema petani kecil serta menjalin kemitraan dengan petani di Afrika dan Indonesia.