Menurut keterangan korban, perundungan dimulai dari saling ejek di media sosial, yang kemudian berlanjut dengan pertemuan di mana mereka diajak untuk berduel. Namun, hal ini berujung pada aksi perundungan dan kekerasan fisik yang dialami oleh korban.
Penderitaan yang dialami RN tidak hanya sebatas kekerasan fisik, namun juga terdapat ancaman yang mengarah pada rasa takut dan trauma. RN bahkan mengaku bahwa para pelaku mengancamnya untuk tidak melaporkan kejadian tersebut. Ibunya, Faradilah, juga turut angkat suara terkait peristiwa mengerikan yang dialami anaknya.
Faradilah mengungkapkan bahwa dia baru mengetahui tentang perundungan yang dialami oleh anaknya dua hari setelah kejadian. Anaknya yang pada awalnya terlihat hanya mengalami luka ringan, sebenarnya telah menjadi korban kekerasan fisik dari para pelaku. Hal ini baru diketahui setelah melihat video yang tersebar dan menjadi viral di media sosial.
Kesaksian Faradilah pastinya mewakili perasaan banyak orang tua yang merasa tidak terima melihat anaknya menjadi korban perundungan dan kekerasan. Melalui laporan yang diajukan ke polisi, ia berharap agar pelaku dapat dihukum sesuai dengan perbuatannya. Selain itu, trauma yang dialami anaknya menjadi pertimbangan utama dalam menuntut keadilan.