Dalam hal ini, pelaksanaan kongres PMII XXI di Palembang menjadi kontroversi karena insiden kerusuhan dan pelanggaran prosedur yang terjadi. Hal ini menunjukkan adanya ketidakstabilan dan ketidakseimbangan dalam pengelolaan serta pelaksanaan kongres yang seharusnya menjadi wadah untuk menyatukan pandangan dan mengambil keputusan dengan penuh tanggung jawab.
Disisi lain, media sosial juga memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi mengenai insiden pada kongres PMII XXI ini. Dengan adanya kejadian tersebut yang viral di media sosial, maka para pemimpin PMII harus memberikan pernyataan sikap resmi dan melakukan tindakan yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Selain itu, sebagai organisasi mahasiswa yang memiliki komitmen terhadap kejujuran, transparansi, dan akuntabilitas, PMII seharusnya mampu menyelesaikan permasalahan internalnya secara tegas dan terbuka. Kepentingan anggota dan reputasi organisasi harus diutamakan dalam setiap keputusan yang diambil.
Kongres yang berjalan tidak sesuai dengan aturan dapat merugikan semua pihak yang terlibat, baik secara internal maupun eksternal. Oleh karena itu, penyelesaian yang transparan dan tepat waktu perlu dilakukan untuk memulihkan kepercayaan anggota dan masyarakat terhadap PMII sebagai organisasi mahasiswa yang memiliki peran strategis dalam masyarakat.
Sebagai organisasi mahasiswa yang besar dan memiliki dampak yang signifikan dalam membangun karakter dan kepemimpinan generasi muda, PMII harus dapat menunjukkan teladan yang baik dalam penyelesaian konflik dan permasalahan internal. Hal ini akan menjadi contoh bagi organisasi mahasiswa lainnya dalam penanganan konflik internal serta menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan dalam pengambilan keputusan.