Polisi juga terus melanjutkan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti dari kecelakaan tragis yang terjadi di GT Ciawi 2. Dirlantas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ruminio Ardano, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA). "Kami telah melakukan identifikasi terhadap kendaraan yang terlibat kecelakaan ini, dan saat ini masih dalam proses penyelidikan lebih mendalam," ujarnya.
Hasil awal dari penyelidikan menunjukkan bahwa tidak ada jejak pengereman pada truk tronton yang membawa muatan galon air mineral tersebut. Hal ini memicu pertanyaan tentang kemungkinan kegagalan fungsi rem pada kendaraan. "Kami perlu lakukan pendalaman lebih lanjut mengenai fungsi rem. Apakah sebelum terjadi benturan tersebut rem berfungsi dengan baik atau tidak. Yang jelas, kami tidak menemukan jejak pengereman di lokasi," jelas Ruminio.
Penyelidikan diperkirakan akan rampung dalam waktu dekat, dengan harapan dapat memberikan penjelasan mengenai penyebab kecelakaan yang merenggut nyawa delapan orang tersebut. "Semoga besok ada perkembangan lebih lanjut. Tim kami masih bekerja keras untuk melakukan analisis dengan TAA," tambahnya.