Saat muridnya mencoba masuk ke rumah, mereka menemukan Phoa Fendi Santoso sudah terkapar. Polisi yang datang ke lokasi kejadian menemukan senapan angin laras panjang berada tidak jauh dari tubuh korban. Luka tembakan di dada korban menambah duka yang mendalam bagi semua pihak yang mengenalnya.
Petugas yang datang ke lokasi juga menemukan sebuah surat wasiat yang ditulis tangan dan rapi oleh Phoa Fendi Santoso. Di dalam surat wasiat tersebut, Phoa Fendi Santoso menyatakan bahwa perbuatannya dilakukan untuk bertemu dengan orangtuanya yang sudah meninggal dunia.
Namun, bukan hanya itu, di surat wasiat tersebut juga terdapat informasi bahwa harta yang dimiliki Phoa Fendi Santoso akan diserahkan sepenuhnya kepada gereja yang ada di wilayah Tlogosari Kota Semarang. Ia juga mengungkapkan keinginannya untuk dikremasi dan abunya dilarung di Pantai Marina Semarang, mengikuti keinginan kedua orangtuanya.
Selain itu, petugas Inafis Polres Kendal juga berhasil mengamankan sejumlah barang milik korban dan senjata angin yang diperkirakan digunakan untuk menembak Phoa Fendi Santoso. Selain itu, terdapat dua surat wasiat yang ditemukan di samping korban, menambah misteri di balik kejadian tragis ini.