Terkait dengan tragedi ini, pihak sekolah dan panitia seleksi Paskibra perlu untuk mengevaluasi kembali prosedur seleksi, khususnya terkait dengan aspek kesehatan peserta. Diperlukan suatu langkah preventif yang lebih efektif, seperti pemeriksaan kesehatan yang lebih ketat sebelum peserta mengikuti seleksi, peningkatan pengawasan petugas selama kegiatan seleksi berlangsung, serta pemberian pengetahuan dan keterampilan pertolongan pertama kepada seluruh pihak yang terlibat dalam seleksi.
Tidak hanya itu, pihak sekolah juga perlu memberikan pendampingan psikologis kepada siswa-siswi, guru, dan tim seleksi Paskibra yang terkena dampak langsung dari kejadian ini. Kehilangan seorang siswa merupakan pukulan emosional yang berat bagi seluruh komunitas sekolah. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mendukung dan menyembuhkan trauma yang mungkin dialami oleh individu-individu yang terdampak.
Selain itu, masyarakat juga diingatkan akan pentingnya peran bersama dalam menjaga kesehatan dan keselamatan peserta kegiatan ekstrakurikuler, termasuk seleksi Paskibra. Dukungan dari semua pihak dibutuhkan untuk menjaga agar kegiatan seleksi berjalan dengan aman dan mengurangi risiko kecelakaan atau insiden serupa di masa mendatang.