Tampang.com | Tragedi yang menimpa Mandala Airlines Penerbangan 91 di Medan pada tahun 2005 masih membekas dalam ingatan banyak orang. Kecelakaan tersebut merenggut lebih dari 140 nyawa, termasuk beberapa pejabat penting dan penduduk sekitar, yang membuat insiden ini menjadi salah satu bencana penerbangan terburuk dalam sejarah Indonesia. Peristiwa tragis ini kembali menyoroti pentingnya keselamatan dalam industri penerbangan, baik dari segi perawatan pesawat, pelatihan awak, maupun manajemen krisis.
Pada 5 September 2005, pesawat Boeing 737-200 yang dioperasikan oleh Mandala Airlines gagal lepas landas dari Bandara Polonia, Medan, dan jatuh di kawasan pemukiman padat penduduk. Pesawat yang seharusnya terbang menuju Jakarta ini tak berhasil mencapai ketinggian yang diharapkan dan mengalami masalah teknis yang menyebabkan kecelakaan fatal.
Penyebab Kecelakaan
Investigasi yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan bahwa kecelakaan ini disebabkan oleh kesalahan dalam pengaturan flap pada sayap pesawat yang tidak sesuai dengan prosedur saat lepas landas. Selain itu, faktor berat muatan yang berlebihan juga diduga menjadi penyebab tambahan dari kegagalan mesin pesawat.