Tampang.com | Lebaran tak hanya menjadi momen berkumpul bersama keluarga, tetapi juga saat yang tepat untuk menjaga tradisi turun-temurun. Di Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, ada satu tradisi unik yang terus dilestarikan, yaitu membuat jenang bersama. Tradisi ini bukan sekadar memasak makanan khas, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan silaturahmi antarwarga.
Menurut Sjaichul Hadi, mantan Kepala Desa Boto yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Semarang, pembuatan jenang ini telah berlangsung sejak lama dan selalu dilakukan setiap menjelang Lebaran.
"Ini sudah menjadi kebiasaan turun-temurun. Setiap Lebaran, warga bergotong-royong membuat jenang di dapur bersama-sama," ujarnya.
Makna Filosofis di Balik Jenang
Bukan sekadar makanan khas, jenang juga memiliki makna yang mendalam bagi warga Desa Boto. Sjaichul menjelaskan bahwa jenang melambangkan persatuan dan kebersamaan.