Dani menjelaskan bahwa pelaku menawarkan layanan tersebut melalui grup yang telah dibentuk dan media sosial. Para pengguna layanan yang ingin menggunakan fasilitas lebih harus membayar dan bergabung dalam grup baru. Tarif yang ditetapkan cukup tinggi, bahkan mencapai ratusan juta, karena pelaku menawarkan secara khusus dan menjanjikan pelayanan perempuan terbaik.
Kasus ini merupakan dugaan eksploitasi seksual terhadap anak di bawah umur yang dijalankan melalui media sosial. Para tersangka diduga menawarkan layanan seksual oleh anak-anak, dengan modus operandi yang melibatkan berbagai peran seperti admin medsos, pemasaran, penyedia rekening, dan muncikari. Pelaku menawarkan jasa layanan seksual atau open BO perempuan, yang melibatkan perempuan di bawah umur, dewasa, selebritis kurang terkenal, warga negara asing, dan lainnya.