GoTo akhirnya memberikan klarifikasi atas dua rumor soal Tokopedia, yaitu rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran dan penghentian sebagian besar layanan. Berbeda dengan jawaban diplomatis yang diberikan soal rumor PHK, kabar penghentian sebagian besar layanan Tokopedia langsung dibantah oleh GoTo.
Rumor-rumor tersebut pertama kali dihembuskan oleh akun media sosial Ecommurz, yang kerap meneruskan rumor yang didengar oleh para pekerja startup Indonesia ke para followers-nya.
Ada dua desas-desus yang dihembuskan oleh Ecommurz. Pertama, ByteDance sebagai induk usaha TikTok dan Tokopedia menilai 70 persen dari karyawan Tokopedia yang jumlahnya 2.772 orang, tidak dibutuhkan atau redundant.
Menurut Ecommurz, ByteDance ingin memangkas jumlah pegawai Tokopedia menjadi hanya "ratusan." Kedua, efisiensi juga akan dilakukan dalam hal teknologi dan layanan yang digunakan secara internal oleh pegawai Tokopedia. ByteDance ingin mengganti 80 persen dari perangkat internal Tokopedia dengan solusi yang dikembangkan sendiri oleh ByteDance dan selama ini digunakan oleh pegawai TikTok.
Artinya, rumor yang beredar sebetulnya bukan penghentian layanan Tokopedia ke mitra dan pelanggan, melainkan penggantian perangkat lunak yang selama ini dibangun sendiri oleh Tokopedia dengan solusi milik ByteDance yang dibawa dari China.