Dia juga menjelaskan bahwa jumlah siswa dari SMA Unggul Del yang berhasil pada tahap persiapan ditentukan oleh pejabat Kementerian sebelumnya, yang ketika itu dipimpin oleh Menteri Nadiem Makarim. “Jadi itu di luar dari kami, karena itu hasil daripada seleksi prestasi yang dulu. Kami hanya menerima ini,” ujarnya. Dengan demikian, dia menyatakan bahwa pertanyaan mengenai apakah terdapat potensi konflik kepentingan dalam seleksi harus diarahkan kepada pejabat Kementerian yang lama.
Kemendikti sendiri berupaya untuk memaksimalkan jumlah penerima beasiswa yang ditetapkan, yang berjumlah 398 siswa, dengan menerapkan kriteria penilaian yang mengedepankan 60 persen prestasi akademis dan 40 persen kondisi ekonomi para calon penerima. “Itu ditanyakan kepada sistem yang dulu, kita hanya menerima yang sekarang,” ungkap Burhani lagi.
SMA Unggul Del memang dikenal memiliki reputasi tinggi dalam prestasi akademik dan pengajaran, sekaligus memperoleh kuota terbanyak untuk penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) 4 yang disediakan oleh Kemendikti. Sekolah swasta ini merupakan sebuah lembaga pendidikan yang didirikan oleh seorang purnawirawan jenderal, yang saat ini juga memegang peranan penting dalam perekonomian nasional sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan.