Selama masa penjajahan Belanda, seni wayang golek mengalami masa-masa sulit, terutama karena adanya larangan-larangan tertentu terhadap pertunjukan wayang oleh pemerintah kolonial. Namun, para seniman wayang golek tidak menyerah begitu saja. Mereka tetap mempertahankan dan melestarikan kesenian tradisional ini, meskipun dalam kondisi yang sulit.
Setelah Indonesia merdeka, wayang golek kembali mendapatkan tempat yang istimewa dalam kehidupan masyarakat. Berbagai upaya dilakukan untuk melestarikan kesenian ini, baik melalui pengajaran di sekolah-sekolah maupun dengan mengadakan pertunjukan-pertunjukan wayang golek di berbagai tempat. Keberhasilan tersebut juga tidak lepas dari peran tokoh-tokoh seniman wayang golek yang gigih memperjuangkan kesenian tradisional ini.
Seiring dengan perkembangan zaman, wayang golek juga mengalami berbagai inovasi dan perubahan. Para seniman wayang golek kini tidak hanya memainkan cerita-cerita yang sudah ada secara tradisional, namun juga menciptakan cerita-cerita baru yang mengangkat berbagai tema aktual dan universal. Dengan begitu, wayang golek tetap relevan dan mampu menyentuh hati masyarakat dalam berbagai zaman.
Pada masa kini, wayang golek tidak hanya dipertunjukkan di dalam lingkup lokal, namun juga sudah merambah ke berbagai festival seni internasional. Hal ini membuktikan bahwa wayang golek tidak hanya merupakan bagian dari sejarah budaya Indonesia, namun juga telah menjadi bagian dari warisan budaya dunia yang patut dijaga keberlangsungannya.
Dari sejarah yang panjang tersebut, dapat kita lihat betapa nilai-nilai tradisional yang terkandung di dalam pertunjukan wayang golek telah sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia. Seni pertunjukan wayang golek merupakan lambang dari kekayaan budaya Indonesia yang patut dijunjung tinggi.