Pada saat PDNS 2 mengalami serangan ransomware, Kemendikbudristek meminta 853.393 mahasiswa penerima KIP untuk mengunggah kembali data pada awal bulan Juli. Meskipun demikian, data mahasiswa dikonfirmasi dalam kondisi yang aman. Namun, sebagian besar mahasiswa tetap diminta untuk mengunggah ulang data ke pusat data Kemendikbudristek sebagai bagian dari tahap pemulihan.
Pengalaman ini memperlihatkan bahwa keamanan data sangat penting dalam layanan pendidikan tinggi. Proses pemulihan sistem KIP Kuliah yang cepat dan efisien setelah serangan ransomware adalah indikator penting dari kemampuan pemerintah dalam mengelola infrastruktur pendidikan secara hati-hati. Kejadian ini juga menunjukkan bahwa pemulihan data mahasiswa merupakan prioritas utama, sehingga akses dan layanan pendidikan tidak terganggu secara berkepanjangan.
Kemendikbudristek telah menunjukkan kesungguhan dalam menangani insiden ransomware yang menimpa sistem pendidikan tinggi. Keberhasilan pemulihan sistem KIP Kuliah merupakan langkah penting dalam merestorasi kepercayaan masyarakat terhadap layanan pendidikan pemerintah. Diharapkan, langkah-langkah proaktif yang diambil akan menjadi contoh bagi lembaga-lembaga pemerintah lainnya dalam mengatasi ancaman keamanan digital agar layanan publik tetap dapat diakses dan dinikmati oleh masyarakat dengan aman dan tanpa hambatan.