Menurut data Bappenas, kontribusi sektor energi, transportasi, dan industri terhadap emisi karbon Indonesia masih sangat tinggi. Namun, kebijakan untuk menekan sektor-sektor ini lebih banyak berupa rencana jangka panjang daripada aksi nyata yang bisa dirasakan dalam waktu dekat.
Keterbatasan Infrastruktur dan Teknologi Ramah Lingkungan
Pakar perubahan iklim dari Universitas Indonesia, Dr. Hendrik Saputra, menjelaskan bahwa keterbatasan infrastruktur yang ramah lingkungan, serta rendahnya investasi pada teknologi hijau, menjadi penghambat utama dalam upaya pengurangan emisi. "Indonesia butuh investasi besar untuk mempercepat transisi energi terbarukan, tapi masih terbentur regulasi dan biaya tinggi," ujar Hendrik.
Peran Sektor Swasta dalam Menurunkan Emisi
Beberapa perusahaan besar mulai menunjukkan kesadaran terhadap perubahan iklim dengan berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan. Namun, langkah ini masih terbatas pada segelintir perusahaan yang memiliki kapasitas besar. Di sisi lain, banyak usaha kecil dan menengah (UKM) yang kesulitan untuk beralih ke teknologi yang lebih ramah lingkungan karena minimnya dukungan pemerintah.