Dalam konteks ini, upaya preventif seperti penghentian luar biasa (BLB) yang dilakukan oleh KAI menjadi bagian dari strategi untuk mengurangi risiko terhadap gangguan perjalanan akibat gempa bumi. Meskipun memberikan dampak terhadap ketidaknyamanan penumpang, tindakan ini sejalan dengan komitmen KAI untuk selalu mengutamakan keselamatan seluruh pengguna jasa transportasi kereta api.
Selain pemeliharaan dan pencegahan infrastruktur, rencana darurat dan respons cepat dalam situasi darurat menjadi aspek penting dalam menghadapi ancaman bencana alam. Pelatihan dan simulasi dalam menangani situasi darurat perlu dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa seluruh personil KAI siap dalam menghadapi berbagai skenario yang mungkin terjadi, termasuk dampak dari gempa bumi.
Dalam jangka panjang, peningkatan teknologi dan sistem monitoring juga dapat membantu KAI dalam mengoptimalkan deteksi dini dan respons cepat terhadap gempa bumi. Penggunaan teknologi canggih dapat memungkinkan KAI untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan cepat mengenai aktivitas gempa bumi, sehingga langkah-langkah pencegahan dan respons dapat dilakukan dengan lebih efektif.
Peningkatan kesiapan dan respon terhadap ancaman bencana alam seperti gempa bumi merupakan bagian integral dalam menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api. KAI terus melakukan upaya-upaya yang komprehensif untuk memastikan bahwa segala perjalanan kereta api tetap aman dan nyaman bagi seluruh penumpangnya, termasuk dalam menghadapi situasi darurat seperti gempa bumi.