Menurut Fajar, memahami keyakinan tersebut memerlukan waktu dan upaya yang terus-menerus, mengingat faktor usia dan penurunan pendengaran yang dialami oleh Mbah Benu. Meskipun demikian, Mbah Ibnu Hajar telah menunjukkan kemauannya untuk menerima berbagai penjelasan yang diberikan, meskipun mungkin diperlukan beberapa kali penjelasan.
Apabila keyakinan tersebut sulit untuk dihapuskan, Fajar menyarankan agar hal itu lebih menjadi urusan pribadi dan tidak perlu diajak ke perdebatan publik. Hal ini sejalan dengan kesepakatan yang telah dicapai dengan Mbah Ibnu Hajar.
Selain itu, Fajar juga memastikan bahwa dalam hal-hal lain, seperti pelaksanaan shalat, dzikir, dan aspek-aspek syariat lainnya, Mbah Benu masih tetap mematuhi syariat sebagaimana umumnya berlaku.