Tampang.com | Pemerintah terus melanjutkan program migrasi siaran televisi dari analog ke digital. Namun, di banyak daerah pelosok, masyarakat justru kehilangan akses siaran TV setelah pemadaman siaran analog dilakukan. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran soal kesenjangan informasi di era digital.
Program Berjalan, Tapi Belum Merata
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan bahwa migrasi TV digital merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas siaran dan efisiensi frekuensi. Namun data terakhir menunjukkan bahwa setidaknya 20% wilayah di luar Jawa masih mengalami blank spot atau tidak mendapatkan siaran sama sekali.
Di Nusa Tenggara Timur, warga harus naik ke bukit untuk bisa mendapatkan sedikit sinyal. “Kami jadi tidak tahu berita. TV mati total sejak migrasi,” keluh Pak Daniel, warga Manggarai Barat.
Warga Terdampak, Akses Informasi Terputus
Bagi warga daerah terpencil, TV masih menjadi satu-satunya sumber informasi terpercaya. Hilangnya siaran bukan sekadar soal hiburan, tapi juga menyangkut akses terhadap berita, peringatan bencana, hingga program pendidikan.