Dengan beroperasinya 159 titik tersebut, Kemensos memperkirakan dapat menampung 620 rombongan belajar yang mencakup total 15.370 siswa, mulai dari jenjang SD hingga SMA. Proses belajar-mengajar akan didukung oleh 2.407 guru dan 4.442 tenaga kependidikan non-guru.
Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial, Robben Rico, menjelaskan bahwa 159 titik Sekolah Rakyat tersebut tersebar di berbagai daerah, mulai dari 34 titik di Sumatra, 65 titik di Jawa, 7 titik di Bali dan Nusa Tenggara, 13 titik di Kalimantan, 28 titik di Sulawesi, 7 titik di Maluku, dan 5 titik di Papua. Sebaran ini diharapkan dapat memberikan akses pendidikan yang lebih merata.