Keputusan ini dipandang sebagai langkah proaktif dalam menangani permasalahan kepadatan dan kemacetan arus balik mudik, yang seringkali memberikan dampak negatif bagi masyarakat, baik dari segi mobilitas maupun potensi kecelakaan di jalan raya. Menhub juga memandang bahwa ini merupakan momen yang tepat untuk mendorong penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam mendukung produktivitas kerja, sekaligus meminimalisir dampak negatif kemacetan arus balik mudik.
Namun, tidak sedikit pihak yang juga memberikan tanggapannya terkait dengan usulan Menhub ini. Beberapa kalangan menilai bahwa kebijakan WFH tidaklah cukup untuk mengatasi permasalahan kepadatan arus balik mudik. Mereka menyoroti bahwa masih diperlukan langkah-langkah lain, seperti peningkatan infrastruktur transportasi dan sosialisasi tentang cara-cara berkendara yang aman dan santun.
Meski demikian, upaya Menhub untuk mengusulkan kebijakan WFH selama 2 hari dalam rangka mengurai kepadatan arus balik mudik Lebaran 2024 patut diapresiasi. Langkah ini merupakan salah satu upaya konkret pemerintah dalam mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan lalu lintas yang kerap terjadi menjelang dan sesudah perayaan Lebaran.