Dadan menjelaskan bahwa masalah dalam industri teh terjadi di setiap lini, mulai dari petani hingga proses distribusi. Di tingkat petani, produktivitas teh masih tergolong rendah, dan akses untuk mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan juga sangat sulit. "Ketika kami mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan sejenisnya, kami merasa cukup terhambat, karena teh dianggap sebagai usaha yang tidak menjanjikan secara ekonomi," jelasnya lebih lanjut.