Salah satu fokus utama dari misi Menaker dalam konferensi perburuhan internasional ini adalah upaya untuk memastikan hak-hak pekerja migran dilindungi secara adekuat. Menurut data International Labour Organization (ILO), pekerja migran sering kali rentan terhadap eksploitasi dan diskriminasi di tempat kerja. Oleh karena itu, Indonesia bersama dengan negara-negara lain berkomitmen untuk meningkatkan perlindungan bagi pekerja migran melalui implementasi kebijakan yang berkeadilan dan berpihak pada pekerja.
Selain itu, Menaker juga menjelaskan tentang langkah-langkah konkret yang diambil oleh pemerintah Indonesia dalam mewujudkan kesetaraan di tempat kerja. Di antaranya adalah pemberian perlindungan hukum bagi pekerja perempuan, upaya untuk mengatasi kesenjangan upah gender, dan promosi akses yang sama terhadap pendidikan dan pelatihan kerja bagi semua golongan.
Konferensi perburuhan internasional ini juga memberikan kesempatan bagi Menaker untuk berbagi pengalaman dan best practice dengan negara-negara lain dalam mengelola isu ketenagakerjaan. Melalui forum ini, Indonesia menjadikan kolaborasi internasional sebagai sarana untuk belajar, berkontribusi, dan mengembangkan kebijakan yang lebih baik dalam perlindungan pekerja dan kesetaraan.
Di tengah dinamika perkembangan dunia kerja yang semakin kompleks, kehadiran Indonesia dalam konferensi perburuhan internasional ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus memperjuangkan isu perlindungan pekerja dan kesetaraan. Dengan aktif berpartisipasi dalam forum internasional, Indonesia berharap dapat memperluas jaringan kerjasama dan mendapatkan masukan-masukan berharga dalam meningkatkan kebijakan ketenagakerjaan di dalam negeri.