Selain itu, Jokowi juga berharap kebijakan ini akan memaksa produsen rokok untuk meningkatkan harga rokok secara keseluruhan. Dengan harga yang lebih tinggi, diharapkan dapat menekan konsumsi rokok, terutama di kalangan mereka yang memiliki pendapatan rendah. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada kesehatan masyarakat dan mengurangi beban biaya kesehatan yang ditimbulkan akibat penyakit terkait rokok.
Dampak Potensial
Larangan penjualan rokok eceran per batang diharapkan dapat memberikan beberapa dampak positif. Pertama, kebijakan ini dapat mengurangi jumlah rokok yang dikonsumsi per hari. Banyak perokok membeli rokok eceran karena harganya yang lebih murah dibandingkan dengan kemasan yang lebih besar. Dengan melarang penjualan eceran, diharapkan perokok akan lebih jarang membeli rokok, atau bahkan berhenti merokok sama sekali.
Kedua, kebijakan ini juga dapat mengurangi jumlah perokok pemula. Anak-anak dan remaja sering kali membeli rokok secara eceran karena keterbatasan uang mereka. Dengan melarang penjualan eceran, diharapkan mereka akan lebih sulit mengakses rokok dan akhirnya tidak mulai merokok.
Namun, kebijakan ini juga menghadapi beberapa tantangan. Ada kemungkinan terjadinya penjualan ilegal atau pasar gelap yang menyediakan rokok eceran. Pemerintah perlu memastikan adanya pengawasan yang ketat untuk mencegah hal ini terjadi. Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat mengenai kebijakan ini juga penting untuk memastikan bahwa semua pihak memahami dan mendukung aturan baru ini.