Tampang

Kritik Pedas untuk Gubernur Jabar: Barak Militer Bukan Solusi untuk Siswa Nakal

1 Mei 2025 11:17 wib. 19
0 0
Pemerhati militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi.((KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA))
Sumber foto: Kompas.com

Ia mengakui pentingnya pendisiplinan dalam proses pendidikan karakter, namun mengingatkan bahwa kedisiplinan yang sejati tumbuh dari kesadaran, bukan dari ketakutan akibat tekanan atau paksaan.

Program Enam Bulan di Barak Militer

Dedi Mulyadi sebelumnya mengumumkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan meluncurkan program pendidikan karakter selama enam bulan bagi siswa yang dianggap sulit dibina. Program ini akan menggandeng TNI dan Polri serta memanfaatkan 30 hingga 40 barak militer di sejumlah daerah rawan.

Menurut Dedi, program tersebut ditujukan bagi siswa yang terindikasi terlibat pergaulan bebas, kriminalitas, atau sulit ditangani oleh sekolah. Penempatan siswa dalam program tersebut dilakukan berdasarkan kesepakatan antara sekolah dan orang tua.

“Kami mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, baru bertahap ke daerah lain,” ujar Dedi dalam keterangan tertulis (26/4/2025).

Kurikulum Wajib Militer di SMA/SMK Mulai Tahun Ajaran Baru

Selain program barak militer, Dedi Mulyadi juga merencanakan penerapan kurikulum wajib militer untuk seluruh SMA dan SMK di Jawa Barat mulai tahun ajaran baru. Dalam program ini, setiap sekolah akan memiliki pembina dari unsur TNI atau Polri untuk membentuk karakter siswa dan mengarahkan potensi mereka.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?