“Saya serius, mulai tahun ajaran baru Pemda Provinsi Jabar akan memasukkan kurikulum wajib militer di sekolah-sekolah,” tegas Dedi dalam pernyataan resmi pada 5 Maret 2025.
Ia menyebut tujuan utama dari kurikulum tersebut adalah membentuk semangat bela negara dan menjauhkan pelajar dari perilaku menyimpang seperti tawuran.
Imparsial dan Aktivis HAM Juga Angkat Suara
Lembaga Imparsial juga turut mengkritik keras rencana pengiriman siswa ke barak militer. Mereka menilai bahwa TNI bukan lembaga pendidikan dan tidak memiliki kapasitas dalam menangani permasalahan kenakalan remaja.
Langkah ini dinilai berpotensi melanggar hak anak dan bertentangan dengan prinsip pendidikan inklusif serta pemulihan yang seharusnya dijunjung tinggi dalam sistem pendidikan nasional.