Setelah situasi panas di media sosial, Agil memutuskan untuk menghapus keterangan pada postingannya. Ia berjanji untuk menggantinya dengan penjelasan yang lebih lengkap.
Dalam sebuah wawancara, Agil menegaskan bahwa di dalam negara demokrasi, setiap individu berhak memiliki pandangan yang berbeda. Meskipun demikian, ia menyayangkan reaksi negatif yang datang dari pihak-pihak yang tidak sependapat dengannya. Menurut Agil, perbedaan pendapat seharusnya menjadi hal yang wajar dalam dinamika demokrasi.
Menurut Agil, kondisi demokrasi di Indonesia tidak perlu dipandang sebagai darurat. Ia menilai bahwa keputusan Bali Legislasi DPR RI terkait threshold telah sesuai dengan putusan MK, sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam proses demokrasi yang sedang berlangsung.
Hal ini pun menjadi pembahasan hangat di media sosial, sementara netizen berjejer untuk memberikan komentar-komentar mengenai pandangan Agil. Beberapa di antaranya setuju dengan pendapatnya, sementara lainnya mengecam sikap yang dianggapnya meremehkan aspirasi masyarakat.