Pernahkah kamu merasa sangat menginginkan sesuatu, namun kamu (seakan) menahan untuk tidak memenuhi keinginanmu tersebut. Menahan, menunda, atau melupakan adalah hal yang mungkin kita lakukan ketika kita menginginkan sesuatu, namun kita ‘bermain’ dengan waktu sebelum merealisasikannya. Nah, aku pun termasuk tipe yang tidak langsung menuruti keinginan diri. Tipe yang mengontrol, apakah ini kebutuhan atau keinginan. Biasanya, jika bersifat kebutuhan langsung kupenuhi. Namun, jika ini bersifat keinginan, ‘menahan’, ‘menunda’, atau ‘melupakanlah’ yang kupilih.
Namun, ada satu peristiwa yang membuatku berpikir ulang dengan kebisaanku tersebut. Suatu hari aku mendapatkan kabar bahwa ada seorang teman yang telah berpulang karena dipanggil oleh Tuhan. Aku benar-benar tidak menyangka. Usianya lebih muda daripada aku, dia pun baru saja menyelesaikan salah satu tugas pentingnya di kantor. Intinya, teman-temannya tak menyangka kalau dia harus berpulang begitu cepat dan tiba-tibanya. Di situ aku berpikir bahwa waktu tak tahu kapan akan berakhir....dia bisa saja begitu lama, tapi bisa juga begitu cepat tanpa kita sadari dia harus berakhir. Salah satu kebiasaanku adalah bermain dengan waktu, khususnya ketika ada keinginan yang datang. Ternyata..... ‘menahan’, ‘menunda’, atau ‘melupakan’ bisa membuat kita benar-benar tidak bisa memenuhi keinginan kita, ketika waktu kita berpulang pada Nya sudah tiba.