“Jika yang sekarang saja belum optimal, mengapa buru-buru diperluas?” ujar Wicaksono.
Menurutnya, keberhasilan infrastruktur tidak hanya dilihat dari kecepatan, tapi juga keterjangkauan dan integrasi dengan moda transportasi lain.
Transportasi Daerah Masih Tertinggal
Di luar Pulau Jawa, kondisi transportasi umum masih jauh dari kata layak. Banyak daerah belum punya akses kereta api, apalagi moda cepat. Jalan rusak dan minimnya armada transportasi lokal justru menjadi masalah nyata yang sering diabaikan.
“Prioritas harusnya ke konektivitas dasar. Di luar Jawa, masyarakat masih kesulitan pergi ke rumah sakit atau sekolah karena akses jalan buruk,” kata Siti Kurnia, aktivis mobilitas berkeadilan dari Makassar.
Ia menyebut bahwa proyek megainfrastruktur seringkali terlalu Jawa-sentris dan tidak berpihak pada masyarakat kecil di pelosok.
Solusi: Evaluasi Kebutuhan dan Fokus Pembangunan Inklusif
Pengembangan transportasi harus berbasis kebutuhan riil masyarakat. Evaluasi menyeluruh perlu dilakukan sebelum memperluas proyek kereta cepat. Pemerintah juga perlu menyeimbangkan alokasi anggaran agar tidak hanya terpusat di wilayah urban yang sudah maju.