Kereta Api (KA) 317 Walahar dilaporkan mengalami kecelakaan di KM 96+5 petak jalan Purwakarta-Cibungur pada Minggu (15/9/2024) siang. Informasi awal menyebutkan bahwa ada as roda yang keluar dari lintasan rel, bahkan gambar yang beredar menunjukkan keadaan empat as roda yang keluar dari rel. Peristiwa ini menimbulkan kepulan asap di bagian belakang rangkaian kereta, namun belum ada informasi mengenai apakah ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.
Humas KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi, mengatakan bahwa petugas KAI langsung merespons kejadian tersebut dan menuju ke lokasi untuk memberikan informasi lebih lanjut mengenai kronologi kecelakaan. Hingga saat ini, publik masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai penanganan kecelakaan dan apakah proses evakuasi penumpang sudah dilakukan.
Kecelakaan kereta api menjadi perhatian utama karena dampaknya dapat sangat besar, baik dalam hal keselamatan penumpang maupun gangguan terhadap transportasi dan ekonomi. Selain itu, kecelakaan kereta api juga meningkatkan kekhawatiran akan keselamatan transportasi publik, yang merupakan tanggung jawab utama dari penyedia jasa transportasi.
Masalah utama yang perlu mendapat perhatian adalah mengenai keamanan dan keselamatan dalam pengoperasian kereta api, termasuk pemeliharaan yang teratur untuk mencegah kecelakaan seperti anjloknya kereta api KA 317 Walahar ini. Penyelenggara jasa transportasi, dalam hal ini KAI, harus memastikan bahwa prosedur pemeliharaan secara rutin dijalankan untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan.