Persepsi Kebersihan dan Kenyamanan
Mungkin terdengar paradoks bagi yang tidak terbiasa, tapi bagi banyak orang Indonesia, makan pakai tangan justru dianggap lebih bersih dan nyaman, asalkan tangan sudah dicuci bersih sebelumnya. Sensasi mencuci tangan sebelum dan sesudah makan itu sendiri menjadi bagian dari ritual yang memberi rasa bersih. Sendok dan garpu, meskipun terlihat higienis, kadang terasa "asing" di mulut atau kurang bersih jika tidak dicuci dengan sempurna.
Kenyamanan juga jadi faktor. Tidak perlu repot mencari atau membawa alat makan. Bagi yang sering makan di luar, terutama di warung-warung makan kaki lima yang ramai, makan pakai tangan terasa lebih praktis dan cepat. Ini adalah kebiasaan yang sudah mendarah daging, dan bagi sebagian besar, terasa lebih alami dan nyaman dibanding menggunakan alat makan.
Jadi, kebiasaan makan pakai tangan di Indonesia itu bukan sekadar perilaku acak. Itu adalah cerminan dari kekayaan budaya, pengalaman sensori yang dipercaya lebih memuaskan, kepraktisan, dan persepsi kenyamanan pribadi. Di tengah modernisasi, tradisi ini tetap lestari, membuktikan bahwa ada cara menikmati makanan yang lebih dari sekadar mengisi perut, melainkan melibatkan seluruh indra dan menghidupkan kembali akar budaya.