Kebakaran di pabrik PT Jati Perkasa Nusantara (JPN) di Bekasi, Jawa Barat, pada 1 November 2024, telah menimbulkan duka yang mendalam bagi perusahaan dan keluarga besar JPN. Sejumlah pekerja dilaporkan tewas akibat peristiwa tragis ini. Agusnadi, selaku Kepala Komunikasi Korporat PT JPN, menyampaikan keprihatinan dan kepedulian perusahaan terhadap korban dan keluarganya.
Dalam pernyataannya, Agusnadi menegaskan bahwa manajemen PT JPN sepenuhnya siap memberikan dukungan kepada keluarga korban, baik dalam hal emosional maupun materi. Perusahaan berkomitmen untuk mendampingi keluarga korban sejak proses identifikasi hingga pemakaman. Seluruh hak dan santunan yang seharusnya diterima oleh keluarga korban akan diberikan secara layak dan tepat waktu.
Menyinggung proses identifikasi jenazah yang masih berlangsung, Agusnadi menyatakan bahwa PT JPN akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait. Perusahaan akan melibatkan keluarga korban dalam setiap tahapan proses identifikasi agar memastikan informasi yang diberikan transparan dan akurat.
Kepedulian PT JPN juga tercermin dalam komitmennya untuk tetap terbuka dan transparan dalam memberikan informasi terkait penanganan kejadian tersebut kepada publik. Fokus utama perusahaan saat ini adalah memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban dan memastikan mereka mendapatkan perlakuan yang adil dan terbaik.
Sementara itu, Rumah Sakit Polri telah menyerahkan jenazah korban kebakaran PT JPN kepada pihak keluarga setelah proses identifikasi dilakukan. Sebanyak delapan korban berhasil diidentifikasi, namun baru tujuh jenazah yang berhasil diserahkan kepada keluarga. Proses penyerahan dilakukan dengan penuh penghormatan di Ruang Instalansi Forensik RS Polri, di mana masing-masing keluarga korban mendapatkan ambulans untuk mengantarkan jenazah ke rumah duka.
Berdasarkan data identifikasi korban, terungkap bahwa mereka adalah Daniel Sihombing (27), Rahmat (42), Rizki Adam (24), Wibi Winarno (33), Jatmiko (37), Tuin Saputra (42), Rahmat Hidayatullah (42), dan Yana Suryana (43). Proses identifikasi dilakukan berdasarkan pemeriksaan gigi dan DNA.