Kamper yang dimaksud di sini bukanlah pewangi berbentuk kecil yang biasa dikenal saat ini. Kamper zaman dahulu berasal dari pohon kamper bernama Latin Dryobalanops aromatica.
Berdasarkan riset para peneliti, kamper sudah diperdagangkan di sebagian besar wilayah dunia sejak abad ke-4 Masehi. Para pedagang menyebut lokasi penghasil kamper bernama Fansur, yang kemudian diasosiasikan dengan daerah di Indonesia.
Menurut peneliti Prancis Nouha Stephan, Fansur sebagai penghasil kamper berasal dari Pulau Sumatera. Hipotesis ini didukung oleh Claude Guillot dalam penelitiannya, yang menyimpulkan bahwa kamper diperdagangkan sebelum abad ke-10 Masehi berasal dari daerah Barus di Sumatera.
Barus telah menjadi bandar pelabuhan sejak abad ke-1 Masehi berdasarkan catatan ahli Romawi, Ptolemy. Pengunjung dari Arab dan Persia tiba di Barus melalui perjalanan langsung dari Teluk Persia, melalui Ceylon, dan tiba di Pantai Barat Sumatera.