Gelaran Jejak Raja Festival Raja Ampat 2025 yang berlangsung pada 28–29 Agustus menjadi lebih dari sekadar pesta budaya. Bagi Menteri Kebudayaan Fadli Zon, festival ini adalah momentum untuk memperkuat identitas nasional sekaligus menempatkan budaya sebagai motor penggerak ekonomi kreatif Indonesia di mata dunia.
“Marilah kita jadikan Festival Jejak Raja Ampat bukan sekadar tontonan, tetapi juga tuntunan. Sebuah sumber nilai, persaudaraan, sekaligus pembangunan berkelanjutan,” ujar Fadli dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (29/8).
Festival ini menampilkan ragam tradisi, adat, dan ekspresi budaya lokal Raja Ampat. Mulai dari tarian Wor, musik Suling Tambur, hukum adat sasi, hingga permainan rakyat dan pangan lokal. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati jejak peradaban purba melalui lukisan cadas prasejarah di Misool dan Kabui artefak budaya yang mempertegas panjangnya sejarah manusia di Papua Barat Daya.