Berkaitan erat dengan identitas kota, Jalan Braga kini menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi. Para pelancong yang datang tidak hanya ingin berfoto dengan latar belakang bangunan bersejarah, tetapi juga merasakan atmosfir masa lalu yang masih terjaga. Disini, kita bisa menemukan berbagai bentuk souvenir dan kerajinan tangan, yang merupakan bentuk perekonomian kreatif dari masyarakat lokal. Dengan demikian, Jalan Braga tidak hanya sekedar jalan yang menghubungkan titik-titik penting di Bandung, tetapi juga menjadi sarana untuk melestarikan budaya dan sejarah lokal.
Jalan Braga juga tidak lepas dari peran pentingnya dalam dunia seni dan budaya. Di sinilah banyak seniman, musisi, dan budayawan berkumpul untuk berbagi kreativitas. Event-event budaya sering digelar di sepanjang jalan ini, baik dalam bentuk pertunjukan seni, festival makanan, maupun pameran-pameran seni. Hal ini menjadikan Jalan Braga sebagai ruang publik yang hidup, di mana sejarah dan kreativitas saling berinteraksi. Aktivitas-aktivitas ini semakin menambah daya tarik Jalan Braga sebagai representasi dari "Bandung Heritage".
Sebagai warisan estetik yang kaya dengan sejarah, Jalan Braga telah menarik perhatian para peneliti dan sejarawan untuk mempelajari lebih lanjut mengenai pengaruh Kolonial Belanda terhadap pembangunan kota. Melalui eksposisi dan penelitian, kita dapat memahami lebih dalam tentang dampak kolonialisme terhadap perkembangan arsitektur, tata ruang, dan kehidupan masyarakat Bandung pada masa lalu. Ini adalah pengingat yang sekaligus pelajaran bagi generasi mendatang mengenai pentingnya menjaga dan merawat warisan sejarah yang ada.