Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa meskipun sentimen kebijakan tarif AS masih menjadi tekanan bagi aset berisiko, rebound IHSG yang dianggap sudah undervalued turut membantu menahan pelemahan rupiah.
“Potensi pelemahan rupiah masih ada hingga Rp 16.600, tetapi penguatan bisa terjadi ke Rp 16.500,” jelasnya.
Kesimpulan
Kebijakan tarif impor AS menjadi faktor utama yang memengaruhi pergerakan IHSG dan rupiah hari ini. Investor masih mencermati dinamika global, sementara penguatan rupiah menunjukkan adanya dorongan dari rebound IHSG yang dinilai undervalued.