Meski demikian, aksi unjuk rasa yang berujung ricuh tersebut memang menyebabkan puluhan korban luka. Sebanyak 34 orang dirawat di RS Soewondo Pati akibat bentrokan yang terjadi, sementara tujuh anggota kepolisian juga mengalami luka-luka saat mengamankan jalannya aksi.
Data yang dirilis Dinas Kesehatan Kabupaten Pati bahkan mencatat total korban luka mencapai 64 orang. Sebagian besar korban hanya memerlukan perawatan rawat jalan, enam orang dirawat inap, dan sisanya menjalani observasi. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Lucky Pratugas Nasrimo, menegaskan tidak ada satupun korban yang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Berdasarkan temuan dari pihak kepolisian dan Dinas Kesehatan, informasi yang menyebutkan adanya tiga orang tewas dalam aksi unjuk rasa di Pati adalah palsu atau hoaks. Penyebaran kabar bohong seperti ini berpotensi memicu keresahan dan konflik, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak mudah mempercayai dan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.