Lebih lanjut, dalam situasi di mana hujan abu terjadi, warga dianjurkan untuk mengenakan masker demi menjaga kesehatan, mengingat partikel abu vulkanik dapat menyebabkan masalah pernapasan. Pentingnya pemahaman akan dampak kesehatan akibat abu vulkanik menjadi hal yang harus diperhatikan secara serius oleh masyarakat setempat.
Sebelum erupsi pada April ini, Gunung Marapi telah mengalami aktivitas vulkanik pada 3 Desember 2023, yang mengakibatkan tragedi yang menewaskan 23 pendaki yang terjebak di puncaknya. Sejak saat itu, gunung tersebut terus menunjukkan tanda-tanda aktif dengan lonjakan abu vulkanik yang cukup sering terjadi.
Pada 11 Mei 2024, dampak bencana dari Marapi semakin mengkhawatirkan ketika terjadinya banjir lahar yang tercatat telah merenggut nyawa sekitar 60 orang di tiga daerah, yakni Tanah Datar, Agam, dan Padang Pariaman. Kejadian-kejadian tragis ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dan pemahaman tentang potensi ancaman yang mungkin ditimbulkan oleh gunung berapi, khususnya oleh Gunung Marapi yang dikenal sebagai salah satu gunung berapi aktif di Indonesia.