Kehadiran program Desa Berdaya juga menjadi bukti nyata bahwa Rumah Zakat Bekasi tidak sekadar memberikan bantuan jangka pendek. Melalui pendekatan pemberdayaan berbasis komunitas, masyarakat dibimbing untuk menjadi lebih mandiri. Misalnya, melalui pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha, serta pendampingan kewirausahaan, banyak warga Bekasi yang kini mampu mengelola bisnis mikro dan meningkatkan taraf hidup keluarganya. Pendekatan ini mencerminkan transformasi dari sekadar memberi menjadi menguatkan, dari sekadar menolong menjadi memberdayakan.
Tidak hanya di bidang ekonomi, Rumah Zakat Bekasi juga aktif dalam menghadirkan solusi di bidang pendidikan dan kesehatan. Program beasiswa, bantuan perlengkapan sekolah, hingga pembangunan fasilitas belajar di lingkungan masyarakat menjadi bagian dari upaya membangun generasi masa depan yang lebih cerdas. Di sektor kesehatan, lembaga ini kerap mengadakan pemeriksaan gratis, posyandu sehat, dan kampanye pencegahan stunting. Semua kegiatan ini dilakukan dengan prinsip kolaborasi antara relawan, masyarakat, dan para donatur yang mempercayakan kebaikannya melalui platform Rumah Zakat.
Selain itu, aspek lingkungan juga menjadi perhatian penting. Rumah Zakat Bekasi terlibat dalam program penghijauan dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Program ini tidak hanya menjaga keseimbangan alam, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga sekitar. Contohnya, sampah plastik diolah menjadi kerajinan bernilai jual, sementara lahan kosong dijadikan taman produktif yang menumbuhkan sayur-mayur organik. Semua inisiatif ini berangkat dari semangat gotong royong yang dihidupkan kembali dalam konteks modern gotong royong berbasis teknologi dan kesadaran sosial.
Di era digital, tantangan sekaligus peluang bagi lembaga filantropi seperti Rumah Zakat Bekasi adalah bagaimana menjaga nilai-nilai keikhlasan dan kemanusiaan di tengah perubahan zaman. Dengan memanfaatkan teknologi, lembaga ini justru mampu memperluas jangkauan bantuan. Donasi tidak lagi hanya datang dari satu kota, tetapi dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari luar negeri. Kolaborasi lintas wilayah dan lintas profesi menjadi lebih mudah, menciptakan jaringan kebaikan yang semakin luas dan berdampak.