Gletser tersebut terletak di dekat tambang besar tembaga dan emas yang dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia, anak perusahaan Amerika yang dituduh menyebabkan kerusakan lingkungan dan pelanggaran hak asasi manusia di Papua. Donaldi, dari Badan Meteorologi Indonesia, mengatakan es di gletser Puncak Jaya telah menipis sekitar 2,5 juta per tahun antara tahun 2016 dan 2022. Dia mengatakan tahun lalu lapisan es seluas sekitar 0,23 kilometer persegi dan terus mencair. “Dampak nyata lain dari mencairnya es di gunung tersebut adalah kontribusinya terhadap kenaikan permukaan air laut global,” yang menurut Donaldi dapat berdampak pada jutaan orang di wilayah pesisir dataran rendah. Mencairnya es akan mengubah flora dan fauna di gunung tersebut, kata Rizaldy Boer, pakar manajemen risiko iklim di Institut Pertanian Bogor.