Tampang

Glester Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

16 Mei 2024 20:47 wib. 70
0 0
Glester Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026
Sumber foto: google

Badan meteorologi mengatakan El Niño terkuat yang pernah tercatat, pada tahun 2015 dan 2016, mempercepat penurunan gletser hingga 5 juta per tahun. Dengan ketinggian 4884m, Puncak Jaya, juga dikenal sebagai Piramida Carstensz, adalah gunung tertinggi di Indonesia, dan bagian dari pegunungan yang membentang di Papua. Gletser ini pertama kali didokumentasikan oleh penjelajah Eropa pada awal abad ke-20 dan sejak itu menarik banyak ilmuwan, peneliti, dan pecinta alam yang mengagumi keberadaannya di negara tropis.

Pada tahun 2010, tim ilmuwan dari Ohio State University dan lembaga Indonesia mengebor inti es dari gletser dan menemukan bukti sejarah panjangnya, dan memperkirakan gletser tersebut telah ada setidaknya selama 5.000 tahun. Mereka juga menemukan bukti kepekaannya terhadap perubahan iklim. Pemanasan global tidak hanya meningkatkan suhu, tetapi juga mengubah ketinggian hujan yang berubah menjadi salju, seperti yang dijelaskan dalam sebuah artikel di situs web universitas. Jadi, hujan kini turun pada ketinggian yang biasa menjadi tempat turunnya salju dan mengisi kembali es di gletser.

“Jika Anda ingin mematikan gletser, cukup beri air di atasnya,” kata Lonnie Thompson, profesor di Ohio State University pada tahun 2019. “Air pada dasarnya menjadi seperti bor air panas. Ia mengalir menembus es hingga ke batuan dasar,” kata Thompson, yang merupakan penulis senior studi tentang gletser yang diterbitkan di National Academy of Sciences. Tim Ohio State tahun 2010 juga menemukan jejak polutan seperti timbal dan belerang di inti es, yang menunjukkan pengaruh manusia terhadap lingkungan.

Gletser tersebut terletak di dekat tambang besar tembaga dan emas yang dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia, anak perusahaan Amerika yang dituduh menyebabkan kerusakan lingkungan dan pelanggaran hak asasi manusia di Papua. Donaldi, dari Badan Meteorologi Indonesia, mengatakan es di gletser Puncak Jaya telah menipis sekitar 2,5 juta per tahun antara tahun 2016 dan 2022. Dia mengatakan tahun lalu lapisan es seluas sekitar 0,23 kilometer persegi dan terus mencair. “Dampak nyata lain dari mencairnya es di gunung tersebut adalah kontribusinya terhadap kenaikan permukaan air laut global,” yang menurut Donaldi dapat berdampak pada jutaan orang di wilayah pesisir dataran rendah. Mencairnya es akan mengubah flora dan fauna di gunung tersebut, kata Rizaldy Boer, pakar manajemen risiko iklim di Institut Pertanian Bogor.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

5 Solusi Bujuk Anak Agar Mau Keramas
0 Suka, 0 Komentar, 30 Jul 2018

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%