Milenial di usia yang sama mungkin masih memiliki kesempatan untuk membeli rumah dengan harga yang relatif lebih terjangkau, atau setidaknya memulai menabung untuk tujuan tersebut tanpa terbebani begitu banyak. Bagi Gen Z, kepemilikan properti tampak seperti mimpi yang semakin jauh, yang secara langsung berdampak pada akumulasi aset dan kekayaan jangka panjang.
Akses Terhadap Kesempatan yang Berkurang
Terakhir, meskipun Gen Z adalah generasi yang melek digital dan adaptif, akses terhadap kesempatan ekonomi yang setara dengan generasi sebelumnya mungkin berkurang. Kesenjangan kekayaan yang semakin lebar dan social mobility yang melambat membuat mereka yang berasal dari latar belakang kurang mampu kesulitan untuk bersaing. Investasi yang kurang memadai dalam infrastruktur sosial dan pendidikan di beberapa wilayah juga dapat membatasi peluang mereka.
Fakta-fakta ini melukiskan gambaran yang cukup jelas: Gen Z menghadapi kondisi ekonomi yang lebih keras di awal kehidupan dewasa mereka dibandingkan Milenial. Ini bukan berarti mereka kurang bekerja keras atau kurang berambisi, melainkan mereka beroperasi dalam lingkungan ekonomi makro yang kurang menguntungkan. Inflasi yang tinggi, beban utang yang masif, pasar kerja yang sulit, dan harga aset yang tidak terjangkau adalah tantangan nyata yang membuat Gen Z tampak 'lebih miskin' pada usia yang sama.