Untuk seorang penyandang disabilitas, menunaikan ibadah haji merupakan tantangan yang cukup besar. Namun, dengan semangat yang membara dan keyakinan yang kokoh, Husnil Teba mencari cara untuk mewujudkan impian suci ini. Dengan dukungan penuh dari keluarga dan teman-temannya, Husnil Teba merencanakan dan mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk perjalanan haji. Mulai dari perawatan kesehatan, akomodasi yang ramah disabilitas, hingga perencanaan perjalanan yang matang, semuanya dipersiapkan secara cermat.
Melalui perjuangan yang panjang dan tak kenal menyerah, akhirnya Husnil Teba berhasil mendapatkan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji. Dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, termasuk organisasi kemanusiaan dan lembaga penyandang disabilitas, turut membantu mewujudkan impian suci ini. Meskipun ayahnya sedang sakit karena terkena stroke, Husnil Teba merasa bahwa kehadiran sang ayah selalu menyertainya dalam setiap langkah yang dia ambil menuju Tanah Suci.
Kisah inspiratif Husnil Teba ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa keterbatasan fisik tidak boleh menjadi penghalang untuk mewujudkan impian suci menunaikan ibadah haji. Dengan tekad yang kuat, semangat yang membara, dan dukungan dari lingkungan sekitar, penyandang disabilitas pun mampu menembus segala rintangan untuk meraih impian suci ini.