Calon haji disabilitas asal Nusa Tenggara Timur bernama Husnil Teba sangat bersemangat saat tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Dirinya menggantikan posisi sang ayah yang sedang terkena stroke. Husnil memiliki kelainan pada kedua kakinya sejak usia 1 tahun. Ia merupakan tunadaksa yang memiliki ukuran kaki kecil sehingga tidak mampu berjalan dengan normal. Bagi sebagian besar orang, naik haji adalah impian seumur hidup yang dilakukan dengan penuh rasa syukur atas keberkahan yang diberikan Allah SWT. Inilah kisah inspiratif tentang bagaimana seorang penyandang disabilitas mampu memenuhi kewajibannya untuk naik haji tanpa kehadiran seorang ayah.
Pemerintah melalui petugas haji Kementerian Agama, memiliki sejumlah petugas yang akan membimbing disabilitas dan lansia di tanah suci. Namun Husnil Teba sampaikan dirinya akan berjalan mandiri tanpa menggunakan kursi roda, karena ia masih mampu beraktivitas dengan kemampuan dirinya.
Bagi Husnil Teba, impian untuk naik haji menjadi semakin penting setelah kepergian sang ayah. Keinginannya untuk gantikan ayah dalam menunaikan rukun Islam yang kelima ini semakin besar, mengingat ayahnya sendiri belum sempat menunaikannya. Meski terbatas dengan keterbatasan fisik akibat kecelakaan yang dialaminya, Husnil Teba tidak menyerah dan tetap berusaha keras untuk mewujudkan keinginannya.