“Enak sekali rasanya hanya duduk dan merenung di sini. Seluruh yang terlihat hanya hamparan hijau,” gumam saya, mengagumi panorama di depan mata. Di Fulan Fehan, saya tidak hanya dimanjakan dengan pemandangan padang rumput, tetapi juga bisa melihat kuda-kuda yang berkeliaran bebas. Mereka berlari riang dan sesekali berhenti untuk menikmati rerumputan segar, menciptakan suasana yang begitu damai di tengah keindahan alam yang alami.
Perjalanan menuju Fulan Fehan relatif mudah dijangkau, dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam dari Kota Atambua, ibu kota Kabupaten Belu, atau sekitar 35 kilometer. Namun, kondisi jalan menuju lokasi cukup menantang dengan beberapa titik longsor yang belum diperbaiki, yang terkadang membuat pengendara harus ekstra berhati-hati. Meskipun demikian, semua usaha terbayar lunas saat tiba di Fulan Fehan, yang meninggalkan kerinduan untuk kembali.
Kegiatan eksplorasi wilayah perbatasan ini merupakan bagian dari kerja sama antara redaksi Kompas.com dan BNPP RI. Selain menjelajahi Fulan Fehan, perjalanan serupa juga dilakukan ke beberapa Pos Lintas Batas Negara (PLBN) lainnya, seperti PLBN Motaain, PLBN Motamasin, dan PLBN Aruk. Kisah dari perjalanan ini dapat Anda ikuti di topik pilihan menjelang HUT Ke-80 RI pada tahun 2025.