Warga lain yang juga berada di lokasi membantu untuk memotong tali yang mengikat leher korban menggunakan korek. Meskipun tali berhasil terlepas, namun setelah dicek denyut nadi korban, kondisinya tidak menunjukkan perubahan.
Merasa khawatir, mereka segera membawa korban ke Rumah Sakit Fatmawati. Namun, upaya penyelamatan nyawa korban tidak berhasil, meskipun tim medis telah berusaha keras.
Anggiat kemudian mengemukakan dugaan bahwa motif dari tindakan nekat bunuh diri ini adalah karena korban diduga putus cinta oleh kekasihnya.
"Kemungkinan besar motifnya adalah karena diputuskan oleh kekasihnya," ujarnya.
Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, kasus bunuh diri di Indonesia terus mengalami peningkatan. Dari segi distribusi, mayoritas kasus bunuh diri terjadi di wilayah perkotaan, dengan persentase tertinggi khususnya di daerah metropolitan.
Penyebab bunuh diri dapat bermacam-macam, namun masalah hubungan percintaan seringkali menjadi pemicu utama. Selain itu, tekanan psikologis akibat tuntutan pekerjaan, masalah keuangan, dan stres akademis juga dapat memengaruhi seseorang untuk mengakhiri hidupnya.
Faktor-faktor seperti kurangnya kesadaran akan kesehatan mental juga turut berperan dalam peningkatan angka kasus bunuh diri di Indonesia. Hal ini menunjukkan perlunya adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan kesehatan mental dan penanganan masalah-masalah psikologis.