Saat ini, para terpidana tengah mengumpulkan bukti baru atau novum untuk mengajukan peninjauan kembali atau PK agar mereka bisa bebas dari vonis tersebut. Dede bersama Aep bersaksi melihat kedelapan orang itu menyerang dan melempari Vina dan Eky yang sedang naik motor melintasi SMPN 11 Kota Cirebon pada tanggal 27 Agustus 2016.
Menurut kesaksian palsu yang disampaikan oleh Dede, kedelapan orang itu mengejar Vina dan Eky hingga menghabisinya di Flyover Talun, dan kemudian memerkosa Vina serta membunuh keduanya.
Kesaksian tersebut palsu adanya. Dede mengaku bahwa ia diarahkan oleh Aep dan ayah Eky, Iptu Rudiana yang saat itu masih berpangkat Aiptu. Awalnya, Dede diminta oleh Aep untuk mengantarnya ke Polres Cirebon, dua atau tiga hari setelah penangkapan Saka Tatal dan kawan-kawannya, sekitar awal September 2016. Saat tiba di Polres, Dede tiba-tiba diminta untuk bersaksi oleh Aep dan Rudiana terkait kematian Vina dan Eky.
Dalam wawancara di kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Dede menjelaskan, "Awalnya malam, sekitar jam berapa saya lupa. Aep nelepon saya, 'De, anterin saya ke Polres yuk'. Saya posisi di rumah, rumah di Tangkil. Ep kan kita gak tahu apa-apa, kenapa kita jadi saksi. Udah entar ikutin aja katanya,".