Tampang.com | Validitas data kependudukan di Indonesia kembali disorot menyusul banyaknya kasus bantuan sosial yang tidak tepat sasaran serta program pemerintah yang tidak berjalan efektif. Masalah klasik berupa data ganda, tidak sinkronnya NIK, hingga perbedaan data antarinstansi masih menjadi persoalan besar.
Bantuan Tak Tepat Sasaran, Rakyat Jadi Korban
Kasus warga mampu menerima bansos sementara yang miskin terabaikan kerap terjadi. Sumber masalahnya: Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang tak akurat dan tidak diperbarui secara berkala.
“Waktu itu tetangga saya yang punya mobil dapat bantuan sembako, tapi saya yang pengangguran malah enggak masuk data,” ujar Karto, warga Sleman.