Yeremias Foumair, eks Komandan OPM Kodap IV/Sorong Raya, menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Maybrat, Papua Barat Daya pada Kamis, 15 Mei 2025. Kepulangan Yeremias ke pelukan NKRI ini menjadi momen yang penuh makna, baik bagi dirinya maupun bagi bangsa Indonesia. Dengan tegas, ia menyatakan komitmennya untuk berkontribusi kepada negara yang telah lama ia tinggalkan sekaligus mengisyaratkan harapan bagi masa depan yang lebih baik.
Dalam pernyataan resminya, Yeremias mengungkapkan bahwa ia telah lama hidup dalam ketidakpastian dan ketakutan. Hutan menjadi tempatnya bersembunyi, tetapi juga menjadi sumber penderitaan. "Saya sudah bosan hidup di hutan yang dipenuhi ketakutan dan penderitaan. Saya rindu anak istri,” kata Yeremias dengan nada emosional. Ungkapan kerinduan ini menunjukkan betapa beratnya beban yang dia tanggung selama ini, yang jauh dari keluarganya dan terasing dalam sebuah perjuangan yang tak kunjung usai.
Kepulangan Yeremias bukan hanya sekadar momen pribadi, tetapi juga diartikan oleh TNI sebagai simbol kebangkitan kesadaran bahwa NKRI adalah rumah bersama. Dalam pandangan pihak TNI, setiap individu yang kembali ke pangkuan NKRI merupakan langkah awal untuk memupuk cinta terhadap tanah air dan mengobarkan semangat persatuan. “Kami ingin mengingatkan semua anggota OPM yang masih berada di luar sana bahwa kembali ke NKRI adalah jalan yang tepat demi masa depan yang lebih baik,” tegas seorang jenderal TNI.